Dec 7, 2011

KUTUKAN

Sejak awal tahun 2009 lalu, penulis melakukan penelusuran/penelitian yang berkaitan dengan kiprah Ratu Kalinyamat, penguasa Jepara-Jawa Tengah. Ada hal yang “menggelitik” pikiran tentang sosok wanita perkasa ini, terutama keterkaitannya dengan Panembahan Senapati dan Nyi Roro Kidul. Penulis berencana mesajikan hasil penelitian dalam bentuk tulisan fiksi/novel dengan pijakan sejarah agar mudah dicerna oleh pembaca, khususnya generasi muda Indonesia.

Ratu Kalinyamat adalah putri Trenggana, Sultan Demak. Ia hadir dalam masa kejayaan dan redupnya kerajaan Demak. Ratu Arya Pajajaran atau Ratu Arya Jepara, adalah nama lain Ratu Kalinyamat, mendapat julukan lain, “Ratu Penguasa Laut Jawa” oleh pelaut-pelaut Portugis. Gelar yang menunjukkan kekuasaan dan
kewibawaan sang ratu. Kelahiran kerajaan Mataram tidak lepas dari “sentuhan” sang ratu, mengingat ia terkenal sagat kaya raya di masa itu. Disamping itu, ada kebiasaan lain sang ratu yang menarik untuk disimak; sering
melakukan ritual meditasi di Pamantingan, bukit Danaraja, dan bukit Cemara Tunggal. Yang terakhir ini (bukit Cemara Tunggal), konon dipercaya sebagai kediaman petapa sakti bernama Ratu Segara Kidul atau lebih populer dengan julukan Nyi Roro Kidul (?)

Panembahan Senapati diketahui sebagai putra dari Ki Ageng Pamanahan, seorang prajurit tantama kesultanan Demak. Nama kecil Senapati adalah Danang Sutawijaya. Di tangan Sutawijaya, nyawa Arya Penangsang, pembunuh Sunan Prawata dan Pangeran Hadiri (suami Ratu Kalinyamat), diakhiri. Sutawijaya sendiri adalah juga “anak” dari Sultan Pajang, Hadiwijaya. Panembahan Senapati mempunyai kebiasaan sama dengan Ratu Kalinyamat, yaitu melakukan meditasi di tempat-tempat yang dianggap kramat. Salah satunya adalah di gua Langse, terletak di tebing curam pantai selatan Jawa dan berhadapan dengan samudra Hindia, atau sekarang berada di Pantai Parangtritis, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Nyi Roro Kidul atau Ratu Laut Selatan selama ini dianggap mitos-mystic alih-alih kenyataan oleh masyarakat luas. Keyakinan khas orang Jawa ini tetap tertanam hingga hari ini sebagai “penguasa” laut selatan. Entah kapan awal mula hadirnya nama Nyi Roro Kidul, namun cerita-cerita masyarakat tradisional menggambarkan kesaktian sosok ini. Bukit Cemara Tunggal tempat Ratu Kalinyamat sering bertapa—diyakini sebagai kediaman Nyi Roro Kidul, padahal kata “kidul” artinya selatan, sementara bukit tersebut berlokasi di utara Jepara.

Jika ditilik dari pergeseran pusat kekuasaan kerajaan Islam Jawa; Kesultanan Demak berada di pantai utara Jawa, kemudian dipindah ke Selatan oleh Hadiwijaya, Sultan Pajang. Pergeseran kekuasaan utara-selatan, sumber energi kekuasaan tetap berada pada sosok bernama Nyi Roro Kidul. Sesuai judul buku, lantas kutukan apa yang sesungguhnya?

No comments:

Post a Comment

Tulis pendapat dan komentar di bawah ini :)