Jan 26, 2011

REVOLUSI; EPIDEMIC NEGARA BERKEMBANG

Kekhawatiran revolusi di Tunisia menjadi epidemic (berjangkit/menular) bagi negara-negara tetangga hari ini menjadi kenyataan.  Negara-negara yang khawatir tersebut diantaranya: Mesir, Yemen, Libya, Algeria, Jordan, Morocco, dll.  

Sejak Selasa (25/1/2011), di Mesir terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran menuntut President Hosni Mubarak mundur dari jabatan, setelah 30 tahun berkuasa.  Hari ini tercatat aksi unjuk rasa telah memakan korban tewas 2 dari demonstran dan 1 dari aparat kepolisian Mesir.  Hari ini, Rabu (26/1/2011), putra presiden, Gamal Mubarak pergi meninggalkan negeri itu beserta keluarganya bertolak menuju London, Inggris.


Kerusuhan di Tunisia 15/1/2011
Epidemic revolusi dimulai/dipicu oleh gejolak politik yang bermuara pada revolusi di Tunisia.  President Tunisia Zine El Abidine Ben Ali, akhirnya mengundurkan diri setelah berkuasa selama 23 tahun, setelah aksi unjuk rasa yang berakhir dengan kerusuhan yang membuat pemerintahan lumpuh total.  Presiden Ben Ali meninggalkan negaranya dan mengungsi ke Jeddah, Arab Saudi, Jumat (14/1/2011) lalu.

Dari revolusi di Tunisia ke Mesir kita bisa melihat bahwa proses berjangkitnya sangat cepat sekali (berlangsung di bulan January 2011), ini yang saya namakan epidemic.  Epidemic ini sangat dimungkinkan karena didukung oleh sarana komunikasi internet yang bebas dan mendunia. 

Pemicu revolusi di kedua negara berkembang tersebut mirip, diantaranya:
  1. Tingkat pengangguran real di lapangan sangat tinggi, sementara data statistik yang disiarkan menggambarkan kebalikannya (rendah).

Jan 22, 2011

POLITIK PENAKLUKAN

Menghangatnya kasus vonis 7 tahun penjara terhadap Gayus HT (19/1/2011); beberapa tokoh masyarakat menyebut-nyebut kata "Tiji Tibéh" dalam mengomentari kasus tersebut.  Saya tertarik untuk berbagi pengetahuan dengan Anda dengan menyadur dari buku tulisan saya berjudul: Ratu Adil Mentas, terbit 22 Sept. 2008.


Gayus HT
Dalam sejarah kekuasaan di Indonesia sejak zaman nusantara sampai republik, politik penaklukan demi merebut/ memelihara/memperbesar kekuasaan, selalu menggunakan metoda yang sama dan berlulang (siklus).  Politik kekuasaan berikut ini, berjumlah 7 types; dimana 4 types berasal dari kitab perang Bharatayudha, yang aslinya berasal dari India, yakni: Sāma, Bheda, Dāna, dan Danda.  Sedangkan 3 types sisanya berasal dari pengamatan penulis, yakni: Kekerabatan, Satria, dan Tiji Tibéh.

  1. Sāma: Politik ini pada dasarnya mengajak lawan duduk 'setara' dalam perundingan untuk mencapai win-win solution.  Penggunaan taktik ini sangat jarang terjadi

Jan 18, 2011

ORANG BODOH!

Cara orang bodoh melihat 'benar' melalui matanya sendiri, tetapi orang 'cerdik' mendengarkan nasihat bijak.
Orang Bodoh Bestari :-(P
Menilai ‘benar’ hanya melalui mata atau telinga adalah ciri khas orang bodoh, contoh:
A. Menilai dengan mata:
  • Pakaian keagamaan identik dengan iman dan moral.
  • Gelar kesarjanaan identik dengan intelektual.
  • Pakaian eksekutif (jas/dasi) identik dengan kesuksesan karier.
  • Dll.
B. Menilai dengan telinga:
  • 1). Ucapan orang berpakaian keagamaan adalah benar.
  • 2). Ucapan seorang sarjana tentang ilmu pengetahuan adalah benar.
  • 3). Ucapan seorang eksekutif tentang meraih kesuksesan adalah benar.
  • 4). Dll.
Bagaimana bila saya tampil berpakaian sesuai ‘kepentingan’ agar dilihat oleh mata, sehingga apa yg saya ucapkan akan dibenarkan oleh Anda? Apakah tindakan saya telah menipu Anda?

Bila hal diatas (penipuan) terjadi berulang-ulang, maka hal ini merupakan ‘kebodohan’ yg menyedihkan dan mencederai nilai-nilai

Jan 9, 2011

BIAR UTANG YANG NGEJAR KITA!

Dikutip dari buku: Ratu Adil Mentas, Hal. 217

Jebakan utang.
Mbah pernah diundang ke sebuah acara pertemuan di sebuah tower, Jl. Sudirman, Okt. 1997.  Acara dimulai dengan makan siang, kemudian diisi ceramah tentang cara mudah mendapatkan penghasilan minimal Rp. 50 juta/bulan.  Motivator perpakaian suit (jas bulé komplet), bicara: “Saya cari uang Rp. 50 juta/bulan, gampang!, dst...dst…” (Rp. 50 juta/bulan di tahun 1997, gede cing!)

Lama-lama mbah prati’in, kok sepatunya ada nempel tanah merah bekas kehujanan.  Trus, sambil ceramah dia show-off, angkat kaki sebelah kanan, ujung celana panjangnya kan jadi ngangkat tuh. Wadaow.!!.. kaos kakinyé kagak kuat nanjak coy!  Buru-buru aye keluar ruangan, dalam hati gerutu: “Mana ada orang punya income sampingan Rp. 50 juta/bulan, tapi sepatunye becek and kaos kaki kagak kuat nanjak, ente maje’nun!...ha..ha..ha..
(red: kaos kaki sudah kendor sehingga melorot sampai ke mata kaki)

Tahun 1999, Mbah diundang sahabat ketemuan di sebuah restoran fast food-Sarinah, temennya mau

Jan 5, 2011

BERANI BERTINDAK!

Saya sering menyaksikan orang berbicara dengan penuh pesona, membangkitkan gairah heroism, memberi harapan, menjabarkan konsep dengan apik, atau bahkan merangkai rayuan yg menyejukkan sanubari insani.  Namun, hanya sebatas itu saja.  Ketika sampai pada tahap merealisasikan menjadi dungu, berpikir, "siapa yg harus disalahkan!", dan bertindak mencari kambing hitam, untuk berdalih!  character Ini sudah menjadi ciri khas di bumi pertiwi, dimana; "tongkat dan batu menjadi tanaman." 
Takut

Berdasarkan analisa, penyebab hal tsb. adalah rasa takut yg sudah sangat melekat-kental!  Rasa takut membuat Anda merasa cemas, mudah tersinggung, tidak mau dikritik, temper (emosi labil), stress, putus asa, menjadi orang lain, dan yg paling menyedihkan adalah tidak menemukan kebahagiaan!  Apabila kita mau mengasah keberanian dan memupuk percaya diri berkelanjutan, maka dunia baru yg tidak pernah terbayangkan sebelumnya telah membuka pintu untuk merealisasikan mimpi-mimpi Anda menjadi kenyataan!

Ada beberapa factors penyebab rasa takut yg membuat kita tidak berani bertindak, yaitu:
  1. Pengkondisian. Pola pendidikan yg bersifat dogmatic, menggunakan cara one-way communications (komunikasi searah), menyebabkan dua type rasa takut, yaitu: a). Takut gagal/salah. b). Takut ditolak.  Pengkondisian dilakukan oleh orang-orang terdekat di masa kanak-kanak s/d remaja, dan hal ini sangat mempengaruhi perkembangan mental. Sasaran pengkondisian tidak lain adalah kepatuhan mutlak.
  2. Kebodohan. Hal ini lebih disebabkan oleh keterbatasan informasi, sehingga kita cenderung merasa tidak nyaman akan hasil tindakan. Keterbatasan informasi menyebabkan kita takut berubah, takut mencoba sesuatu yg baru, sehingga membuat benteng pertahanan (comfort zone) untuk melindungi diri.  Akan berbeda hasilnya apabila kita mengumpulkan informasi seluas-luasnya, kemudian kita mengetahui dampak yg akan ditimbulkan atas suatu tindakan, dan muncul rasa takut. Proses seperti ini adalah normal.  Rasa takut yg normal membuat kita berani bicara karena mampu merealisasikan dalam bentuk tindakan nyata.
  3. Sakit/lelah. Orang yg sedang sakit atau kelelahan cenderung mempunyai rasa takut lebih dari biasanya. Namun, rasa takut seperti ini bersifat sementara.  Apabila tubuh kembali normal maka rasa takut menjadi menurun/sirna.
Untuk mengatasi rasa takut, orang cenderung mengalihkan dlm bentuk lain.  Hal ini adalah tindakan sia-sia karena akan selalu membayangi, dan pada akhirnya hidup dalam ketergantungan absolute.  Untuk mengatasi rasa takut adalah dengan therapy. Namun Anda dapat melakukannya sendiri dengan catatan, mempunyai kemauan keras dan disiplin diri yg tinggi.  Anda bisa memulai dengan melakukan proses, sbb.:
  1. Buat daftar rasa takut Anda, untuk menjawab pertanyaan, "Saya takut apa?"  
  2. Identifikasi, kemudian diberi skala urutan dari daftar rasa takut, dari yg terbesar hingga terkecil.
  3. Buat sasaran yg ingin di capai dengan kerangka waktu yg jelas, contoh: Saya paling tidak berani diajak berdiskusi, maka saya membuat peryataan pribadi dan menuliskan ke secarik kertas dalam bentuk kalimat, "Saya menjadi berani berdiskusi pada bulan Desember 2010 mendatang."
Setelah menetapkan sasaran perubahan diatas, Anda belajar membuat suatu kebiasaan baru, yaitu:
  1. Membiasakan diri untuk berani memulai sesuatu yg baru. 
  2. Membiasakan diri untuk berani memulai bukan dimulai.
  3. Membiasakan diri untuk berani menolak kembali ke kebiasaan lama.
  4. Membiasakan diri untuk berani consistent dan persistent ke sasaran yg ingin dicapai.
  5. Membiasakan diri untuk berani menaklukan rasa takut pada diri Anda sendiri.
Jika Anda berhasil tampil menjadi orang yg memiliki keberanian dan percaya diri, maka Anda berhasil menjadi makhluk merdeka, dan akan menyadari bahwa sesungguhnya dibalik rasa takut tersimpan peluang sukses yg sangat besar.  Sukses untuk Anda!

PS: tulisan diatas, copy & paste dari note saya di facebook.
-------------------

1. Rahasia Satrio Piningit.
2. Ratu Adil Mentas.
3. Behavioral Science.