Dec 7, 2011

KUTUKAN

Sejak awal tahun 2009 lalu, penulis melakukan penelusuran/penelitian yang berkaitan dengan kiprah Ratu Kalinyamat, penguasa Jepara-Jawa Tengah. Ada hal yang “menggelitik” pikiran tentang sosok wanita perkasa ini, terutama keterkaitannya dengan Panembahan Senapati dan Nyi Roro Kidul. Penulis berencana mesajikan hasil penelitian dalam bentuk tulisan fiksi/novel dengan pijakan sejarah agar mudah dicerna oleh pembaca, khususnya generasi muda Indonesia.

Ratu Kalinyamat adalah putri Trenggana, Sultan Demak. Ia hadir dalam masa kejayaan dan redupnya kerajaan Demak. Ratu Arya Pajajaran atau Ratu Arya Jepara, adalah nama lain Ratu Kalinyamat, mendapat julukan lain, “Ratu Penguasa Laut Jawa” oleh pelaut-pelaut Portugis. Gelar yang menunjukkan kekuasaan dan

Sep 14, 2011

PANTAI BATU KARAS (Bagian Penutup)

SEJAK awal tahun 2009 lalu, penulis melakukan penelusuran/penelitian yang berkaitan dengan kiprah Ratu Kalinyamat, penguasa Jepara-Jawa Tengah. Ada hal yang “menggelitik” pikiran penulis tentang sosok wanita perkasa ini, terutama keterkaitannya dengan Panembahan Senapati dan Nyi Roro Kidul. Penulis berencana mesajikan hasil penelitian dalam bentuk tulisan fiksi/novel dengan pijakan sejarah agar mudah dicerna oleh pembaca, khususnya generasi muda Indonesia.

Ratu Kalinyamat adalah putri Trenggana, Sultan Demak. Ia hadir dalam masa kejayaan dan redupnya kerajaan Demak. Ratu Arya Pajajaran atau Ratu Arya Jepara, adalah nama lain Ratu Kalinyamat, mendapat julukan lain, “Ratu Penguasa Laut Jawa” oleh pelaut-pelaut Portugis. Gelar yang menunjukkan kekuasaan dan kewibawaan sang ratu. Kelahiran kerajaan Mataram tidak lepas dari “sentuhan” sang ratu, mengingat ia terkenal sagat kaya raya di masa itu. Disamping itu, ada kebiasaan lain sang ratu yang menarik untuk disimak;

Sep 12, 2011

PANTAI BATU KARAS (Bagian Kesembilan)

"..ada rasa seeerrr..."
Pantai Pangandaran kini telah berubah setelah gempa-tsunami 17 July 2006. Boleh dibilang ramai sekali dan luas area telah berkembang menjadi dua kali lipat. Saat melewati pantai timur, ingatan saya kembali terbang melayang ke masa lampau, yaitu ke sebuah pertemuan dengan PS (Para Sahabat) dan seorang wanita berwajah photogenic.

"Pak.. pak.. hooiii..! ini kembaliannya,.. ngelamun aja." suara pedagang ikan asin jambal roti dekat pelelangan ikan pantai Pangandaran menyadarkan dari pengembaraan ke alam nan bertepi tak berujung.

Saya berangkat dari terminal bus Pangandaran, Minggu (31/7/2011), jam 17:30 wib., dengan tujuan Jakarta. Dari terminal cuma di isi 7 orang, yaitu: supir, kondektur, dan 5 penumpang (termasuk saya). Ada hal yang cukup menggembirakan, ternyata satu diantara penumpang adalah mantan ketua RT di perumahan saya. Sayangnya ketika diajak duduk bersama dia menolak dengan alasan sungkan. (?)

Sep 8, 2011

PANTAI BATU KARAS (Bagian Kedelapan)

"Kalau cuma jatuh sekali enggak apa-apa deh... masih punya kekuatan koq."
Setelah membayar tagihan hotel, saya menyalakan motor matic sewaan, siap pulang kembali ke Pangandaran. Kegiatan hari Minggu (31/07/ 2011) ini: lihat suasana pantai Pangandaraan, beli oleh-oleh ikan asin Jambal Roti khas Pangandaran yang terkenal enak, kembalikan motor ke Yves, dan sorenya pulang kembali ke ke Jakarta. "What should be done - must be done, my dear!"

Tempat menaruh minuman di sayap depan kiri motor saya letakkan botol air samudra dan dompet cangklong, sementara sayap depan kanan saya letakkan satu botol minuman ringan karena hanya muat satu botol (terhalang kunci kontak).

Sep 6, 2011

PANTAI BATU KARAS (Bagian Ketujuh)

"Kalau cuma jatuh sekali enggak apa-apa deh... masih punya kekuatan koq."
Setelah membayar tagihan hotel, saya menyalakan motor matic sewaan, siap pulang kembali ke Pangandaran. Kegiatan hari Minggu (31/07/ 2011) ini: lihat suasana pantai Pangandaraan, beli oleh-oleh ikan asin Jambal Roti khas Pangandaran yang terkenal enak, kembalikan motor ke Yves, dan sorenya pulang kembali ke ke Jakarta. "What should be done - must be done, my dear!"

Tempat menaruh minuman di sayap depan kiri motor saya letakkan botol air samudra dan dompet cangklong, sementara sayap depan kanan saya letakkan satu botol minuman ringan karena hanya

Sep 3, 2011

PANTAI BATU KARAS (Bagian Keenam)

"Dua ribunya buat saya aja,.. 'amal' pak."
Pantai Batu Karas,
Sabtu (30/7/2011).
Suara bising kendaraan bermotor hilir mudik di luar hotel tak henti-hentinya, membuat saya terjaga dari tidur pulas. "Sekarang hari Sabtu, sudah jam 9:23 wib!?.., kesiangan !... kemaren sepi tapi kok hari ini brisik banget... jadwal hari ini kan ambil air samudra..!" Saya ngedumel sendirian.
Setelah sarapan, saya meninggalkan hotel dan bergegas menuju tepi pantai yang sudah saya datangi semalam. "Alamak.. ramai nian coy..! huiihh... gimana mau ambil air samudra?... ckckck..." Saya memandang dengan wajah kecewa.

Sim-Sa-Labim, pantai Batu Karas mendadak ramai sekali. Ternyata hari ini pantai Batu Karas menjadi tempat 'mandi-mandi' penduduk sekitar Jawa Barat dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, sebagai symbol mensucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa. Sempat terlintas pikiran: "Oooh.. mungkin ini yang dimaksud dengan kata

Aug 28, 2011

PANTAI BATU KARAS (Bagian Kelima)

"Saya kira mau nyemplung... saya mau ikutan tadinya.." Begitulah komentar Asep setelah ketegangan dinatara kami mencair. Pukulan saya tadi rupanya mendarat tepat di hulu-hatinya. 
Sehari-hari, Asep mencari nafkah dengan ngojek perahu. Kemanapun pelancong kehendaki, dia layani. Ke Green Canyon sampai ke pulau Nusa Kambangan, ia layani. Padahal jarak ke pulau Nusa Kambangan, lumayan biduk dikayuh. Jika dilihat dari wajah, tampang boros, tidak sesuai dengan usianya yang baru 21 tahun.
"Kang Asep,.. ngapain saya mau 'nyemplung' (bunuh diri), rugi..! Lagian, ngapain

Aug 27, 2011

PANTAI BATU KARAS (Bagian Keempat)

Mana ada makhluk halus doyan topi miring?!
Air laut sudah menyentuh lutut, sejenak melongok ke belakang; masih tampak pendar cahaya lampu-lampu penginapan. Kembali saya menatap ke tengah laut, gelap! Perlahan-lahan mata mulai beradaptasi terhadap intensitas cahaya yang sangat rendah,.. laut selatan Jawa mulai tampak tidak terlampau gelap lagi, dan... perlahan mulai terang, dan...  terang! Terasa kebeningan dalam hati, entah mengapa...

Suara gemuruh ombak tidak membuat hati menjadi ciut, melainkan merasa kebeningan halimun dalam hati yang paling dalam. Pikiran saya mengingatkan bahwa saat ini posisi berada di "bibir" tumbukan lempeng tektonik. "Pantas saja tekanan gelombang subsonic terasa di sini.", saya berkata dalam hati.

Tiga Lempeng tektonik Besar
di Indonesia.
Pantai selatan pulau Jawa adalah salah satu lokasi tumbukan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia. Tumbukan lempeng terjadi berkelanjutan dan menghasilkan tekanan gelombang subsonic. Apabila terjadi 'unconformity' (ketidakselarasan) dalam proses tumbukan akan menciptakan gempa tektonik. Rasa mual-mual dan sakit kepala yang diderita oleh orang yang berada di daerah gempa adalah dampak dari tekanan gelombang subsonic. Tapi banyak hal di 'Laut Selatan Jawa' hanya bisa diungkapkan melalui jalan spiritual !.. 

Aug 23, 2011

PANTAI BATU KARAS (Bagian Ketiga)


Surfing di Batu Karas-Cijulang, Jawa Barat

Pagi, Jumat (29/07/2011), saya bersiap-siap, sudah tidak sabar ke pantai Batu Karas. Menurut informasi, jarak antara Pangandaran dengan Batu Karas 30 km, waktu tempuh ± 45 menit. Saya berangkat jam 10:00 wib., setelah sarapan dan minum kopi sajian khas istri Yves. Ternyata pria berbadan tegap di terminal bus berkata benar, bahkan saya diuntungkan. Standard sewa motor per

Aug 18, 2011

PANTAI BATU KARAS (Bagian Kedua)

Terminal Bus Pangandaran.
"Haahhh... sekarang malam Jumat!!.."
Bus berhenti di pinggir jalan sebelum pintu masuk terminal Pangandaran. Tukang ojek dan tukang becak berlarian menyongsong penumpang, suara berisik, teriak-teriak menawarkan jasa. "Tidak.. tidak kang..!" Sahut saya setiap mendekat dan hendak menawarkan jasa pengantaran. Jam tangan menunjukkan waktu, Kamis (28 July 2011), 18:47 wib. "Sebaiknya minum kopi dulu ahh..", sambil mata sibuk melirik ke kiri-kanan, dan... nah !... ketemu yang dicari.

Sambil minum kopi saya membaur dengan pengunjung lain yang rata-rata adalah tukang ojek dan orang-orang terminal bus, pembaca tentunya punya gambaran bentuk warung kopi tersebut... berdinding gedhek... tapi soal kenikmatan tiada bandingannya.
Saya: "Mau ke Batu Karas, ada kendaraan ke sana nggak ya, kang?"

Aug 17, 2011

PANTAI BATU KARAS (Bagian Pertama)

"Mau nyambangi, pak?"
Quechua 30 Multi backpack.
Akhir July 2011 lalu dengan gaya 'backpacker' saya berkunjung Pantai Batu Karas-Cijulang, Jawa Barat. Pantai yang belum pernah saya kunjungi sekalipun sebelumnya. Ketertarikan ini oleh sebab informasi yang menyebutkan pantai tersebut tempat baru olah raga surfing (selancar), dan mulai menjadi daya tarik wisatawan asing. Serasa anak muda, saya kenakan tas ransel kesayangan, dan tentu tak ketinggalan.... cangklong ! Mampir ke Bandung terlebih dahulu dan menginap semalam karena mau mendampingi teman jalan-jalan ke Lembang. 

Seperti umumnya terminal-terminal bus, begitulah suansa terminal bus Cicaheum-Bandung. Sambil menunggu keberangkatan bus PO Budiman (jam 12:30 wib), penjaja 'cemilan' (makanan

Feb 9, 2011

NERO MINDED

Aksi penyerbuan Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik-Banten, Minggu (6/2/2011); kemudian aksi kerusuhan massa di  Temanggung-Jateng, Selasa (8/2/2011); kata-kata brutal, sadis, kejam,menakutkan, dan tidak berprikemanusiaan — terlontar dari mulut kita yang peduli perdamaian. Tetapi apakah aksi-aksi brutal baru belakangan ini saja terjadi? Apakah kita sudah lupa dengan tragedi yang sama dalam skala yang sangat besar, yaitu Kerusuhan 13-15 May 1998 lalu?
Korban tewas bakar Kerusuhan May '98


Contoh-contoh kejadian diatas bukanlah hal baru di bumi pertiwi ini. Kerajaan Mataram Hindu (800-900 M) punah diduga oleh aksi kerusuhan massa antara dua pengaruh kekuasaan agama, yaitu Hindu dan Buddha. Situs kraton Ratu Boko (dekat candi Prambanan, Piyungan-DIY), menjadi saksi bisu sejarah. Walau pemandu di situs tersebut berkilah: "Paduan bekas arsitektur Hindu dan Buddha ini mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika, pak Adier!" (??)


Di dunia, aksi kerusuhan model kita dikenal dengan nama yang berasal dari bahasa kita pula, yaitu: "Amok atau Amuk". Amuk adalah "sisi gelap" perilaku menyimpang khas nusantara yang dibalut keindahan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Jika amuk sudah "selera", bagaimana dengan penguasa-penguasa? Jawabannya: "Ada perbedaan!" Saya memberi nama perilaku menyimpang penguasa-penguasa "sakit" dengan julukan: Nero Minded.


Kata “Nero” diambil dari nama Caesar Romawi V (kelima), bernama Nero Claudius Caesar Augustus Germanicus (15 Desember 37 ‒ 9 Juni 68 M).  Nero mencapai puncak kekuasaan adalah hasil “pengorbanan” ibunya sendiri, Agrippina. Caesar Nero diyakini sebagai otak pelaku (dalang) pembakaran kota Roma dan melakukan eksekusi umat Kristiani, hanya karena perbedaan keyakinan/agama! 


Nero adalah sosok baik hati, memotong pajak untuk mengangkat taraf hidup rakyatnya, mencintai seni (bernyanyi, membaca puisi, dll.). Nero secara kejiwaan adalah orang yang lemah, ia mengalami depresi yang akut karena hidup dibawah tekanan dari orang-orang sekitarnya; haus kekuasaan, ambisius, menyimpan dendam, dan rasa sakit hati.


Nero minded berpeluang besar terjadi terhadap orang yang pada masa anak-anak hidup di lingkungan yang penuh intrik dan didasari oleh; rasa benci, dendam, iri hati, dan ambisius. Kehidupan diatur oleh pemegang otoritas sehingga hampir tidak ada ruang kebebasan pribadi yang tersisa. Pemegang otoritas yang dimaksud bisa berupa; orang tua, guru, pemimpin spiritual, dll.  Ia sepenuhnya menjadi milik orang lain, tidak mempunyai kemandirian sikap (dependently), dan perilakunya sering berubah-ubah, tidak tegas, dan pintar menyesuaikan diri dengan situasi sekitar.


Dalam keadaan normal ia berperilaku yang terlihat sangat santun, taat beragama, dan pandai membicarakan tentang iman/moral. Jika ada tertekan/desakan/rasa takut/putus asa, yang besar (depresi akut), rekaman sisi gelap dirinya akan terkuak dan mengambil alih kontrol tubuh, dan perilaku yang menyimpang akan muncul kepermukaan (kumat). Ia cenderung mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan permasalahan dengan memprovokasi aksi amuk/amok, maka hasilnya adalah kerusuhan, penjarahan, disertai dengan pembakaran, secara masal. Jika diperhatikan dengan cermat, baik Amuk maupun Nero minded mempunyai kesamaan tujuan, yaitu menghapus identitas!


Perilaku Nero minded membawa kerugian yang tidak dapat kita ukur secara kalkulasi materil saja. Kerugian yang sangat sulit untuk ditebus adalah hilangnya fakta, akibat musnahnya: jejak, identitas, barang bukti, atau arsip penting.  Hilangnya bukti-bukti sah akan menimbulkan kesimpang-siuran ketika vested interest (kepentingan) bermain demi keuntungan sesaat, termasuk tentang sejarah masa lampau yang sebenarnya. Kita ambil contoh tentang kesimpang-siuran kasus dana BLBI yang berlarut-larut hingga kini, kasus Bank Century, dan yang terkini adalah kasus Gayus HP Tambunan, "tetap kusut-masai, bukan?".


Amuk adalah bagian dari budaya penduduk nusantara semenjak dahulu kala! Amuk merupakan ritual ungkapan rasa kalah. Ketika Amuk bertemu dengan perilaku menyimpang penguasa Nero minded, maka aksi yang disebabkan oleh karena perbedaan; suku, agama, ras, dan aliran/kelompok, akan terus terjadi secara systemic. Solusi mendasar yag perlu dilakukan adalah mulai dari diri kita dahulu, yaitu: Mau mengenali perbedaan sebagai pengetahuan agar kita memiliki wawasan seluas-luasnya guna menjadi bangsa terhormat dikemudian hari!


Penutup

  • Kiranya President AS Barrack Hussein Obama "luput" mengetahui sisi gelap Bhinneka Tunggal Ika, dalam penyampaian KULIAH UMUM UI, 10 Nov 2011 lalu di Jakarta.
  • Referensi: Buku Ratu Adil Mentas, Hal 46.

--- Ɣ☯Ɣ ---
"Tayangan (link) berikut mengandung aksi brutal di Cikeusik, bagi yang tidak kuat atau wanita hamil disarankan tidak menonton karena berdampak traumatic."


YouTube Anti Ahmadiyah Violence in Cikeusik

Feb 6, 2011

KETERGANTUNGAN INTERNET

"semakin mengandalkan internet; membuat kita semakin ketergantungan dengan penguasa,"

Ketergantungan



Media jaringan internet (alam maya) membawa harapan kekebasan berekspresi bagi kita.  Komunikasi melalui jaringan internet menjadi symbol kebebasan, dan digandrungi terutama oleh generasi muda.  Layanan i-Social seperti Facebook, Twitter, dan MySpace, memberi ruang yang menjanjikan bagi aktivis untuk perjuangan kepentingannya.  Namun demikian, sesungguhnya "semakin mengandalkan internet; membuat kita semakin

Jan 26, 2011

REVOLUSI; EPIDEMIC NEGARA BERKEMBANG

Kekhawatiran revolusi di Tunisia menjadi epidemic (berjangkit/menular) bagi negara-negara tetangga hari ini menjadi kenyataan.  Negara-negara yang khawatir tersebut diantaranya: Mesir, Yemen, Libya, Algeria, Jordan, Morocco, dll.  

Sejak Selasa (25/1/2011), di Mesir terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran menuntut President Hosni Mubarak mundur dari jabatan, setelah 30 tahun berkuasa.  Hari ini tercatat aksi unjuk rasa telah memakan korban tewas 2 dari demonstran dan 1 dari aparat kepolisian Mesir.  Hari ini, Rabu (26/1/2011), putra presiden, Gamal Mubarak pergi meninggalkan negeri itu beserta keluarganya bertolak menuju London, Inggris.


Kerusuhan di Tunisia 15/1/2011
Epidemic revolusi dimulai/dipicu oleh gejolak politik yang bermuara pada revolusi di Tunisia.  President Tunisia Zine El Abidine Ben Ali, akhirnya mengundurkan diri setelah berkuasa selama 23 tahun, setelah aksi unjuk rasa yang berakhir dengan kerusuhan yang membuat pemerintahan lumpuh total.  Presiden Ben Ali meninggalkan negaranya dan mengungsi ke Jeddah, Arab Saudi, Jumat (14/1/2011) lalu.

Dari revolusi di Tunisia ke Mesir kita bisa melihat bahwa proses berjangkitnya sangat cepat sekali (berlangsung di bulan January 2011), ini yang saya namakan epidemic.  Epidemic ini sangat dimungkinkan karena didukung oleh sarana komunikasi internet yang bebas dan mendunia. 

Pemicu revolusi di kedua negara berkembang tersebut mirip, diantaranya:
  1. Tingkat pengangguran real di lapangan sangat tinggi, sementara data statistik yang disiarkan menggambarkan kebalikannya (rendah).

Jan 22, 2011

POLITIK PENAKLUKAN

Menghangatnya kasus vonis 7 tahun penjara terhadap Gayus HT (19/1/2011); beberapa tokoh masyarakat menyebut-nyebut kata "Tiji Tibéh" dalam mengomentari kasus tersebut.  Saya tertarik untuk berbagi pengetahuan dengan Anda dengan menyadur dari buku tulisan saya berjudul: Ratu Adil Mentas, terbit 22 Sept. 2008.


Gayus HT
Dalam sejarah kekuasaan di Indonesia sejak zaman nusantara sampai republik, politik penaklukan demi merebut/ memelihara/memperbesar kekuasaan, selalu menggunakan metoda yang sama dan berlulang (siklus).  Politik kekuasaan berikut ini, berjumlah 7 types; dimana 4 types berasal dari kitab perang Bharatayudha, yang aslinya berasal dari India, yakni: Sāma, Bheda, Dāna, dan Danda.  Sedangkan 3 types sisanya berasal dari pengamatan penulis, yakni: Kekerabatan, Satria, dan Tiji Tibéh.

  1. Sāma: Politik ini pada dasarnya mengajak lawan duduk 'setara' dalam perundingan untuk mencapai win-win solution.  Penggunaan taktik ini sangat jarang terjadi

Jan 18, 2011

ORANG BODOH!

Cara orang bodoh melihat 'benar' melalui matanya sendiri, tetapi orang 'cerdik' mendengarkan nasihat bijak.
Orang Bodoh Bestari :-(P
Menilai ‘benar’ hanya melalui mata atau telinga adalah ciri khas orang bodoh, contoh:
A. Menilai dengan mata:
  • Pakaian keagamaan identik dengan iman dan moral.
  • Gelar kesarjanaan identik dengan intelektual.
  • Pakaian eksekutif (jas/dasi) identik dengan kesuksesan karier.
  • Dll.
B. Menilai dengan telinga:
  • 1). Ucapan orang berpakaian keagamaan adalah benar.
  • 2). Ucapan seorang sarjana tentang ilmu pengetahuan adalah benar.
  • 3). Ucapan seorang eksekutif tentang meraih kesuksesan adalah benar.
  • 4). Dll.
Bagaimana bila saya tampil berpakaian sesuai ‘kepentingan’ agar dilihat oleh mata, sehingga apa yg saya ucapkan akan dibenarkan oleh Anda? Apakah tindakan saya telah menipu Anda?

Bila hal diatas (penipuan) terjadi berulang-ulang, maka hal ini merupakan ‘kebodohan’ yg menyedihkan dan mencederai nilai-nilai

Jan 9, 2011

BIAR UTANG YANG NGEJAR KITA!

Dikutip dari buku: Ratu Adil Mentas, Hal. 217

Jebakan utang.
Mbah pernah diundang ke sebuah acara pertemuan di sebuah tower, Jl. Sudirman, Okt. 1997.  Acara dimulai dengan makan siang, kemudian diisi ceramah tentang cara mudah mendapatkan penghasilan minimal Rp. 50 juta/bulan.  Motivator perpakaian suit (jas bulé komplet), bicara: “Saya cari uang Rp. 50 juta/bulan, gampang!, dst...dst…” (Rp. 50 juta/bulan di tahun 1997, gede cing!)

Lama-lama mbah prati’in, kok sepatunya ada nempel tanah merah bekas kehujanan.  Trus, sambil ceramah dia show-off, angkat kaki sebelah kanan, ujung celana panjangnya kan jadi ngangkat tuh. Wadaow.!!.. kaos kakinyé kagak kuat nanjak coy!  Buru-buru aye keluar ruangan, dalam hati gerutu: “Mana ada orang punya income sampingan Rp. 50 juta/bulan, tapi sepatunye becek and kaos kaki kagak kuat nanjak, ente maje’nun!...ha..ha..ha..
(red: kaos kaki sudah kendor sehingga melorot sampai ke mata kaki)

Tahun 1999, Mbah diundang sahabat ketemuan di sebuah restoran fast food-Sarinah, temennya mau

Jan 5, 2011

BERANI BERTINDAK!

Saya sering menyaksikan orang berbicara dengan penuh pesona, membangkitkan gairah heroism, memberi harapan, menjabarkan konsep dengan apik, atau bahkan merangkai rayuan yg menyejukkan sanubari insani.  Namun, hanya sebatas itu saja.  Ketika sampai pada tahap merealisasikan menjadi dungu, berpikir, "siapa yg harus disalahkan!", dan bertindak mencari kambing hitam, untuk berdalih!  character Ini sudah menjadi ciri khas di bumi pertiwi, dimana; "tongkat dan batu menjadi tanaman." 
Takut

Berdasarkan analisa, penyebab hal tsb. adalah rasa takut yg sudah sangat melekat-kental!  Rasa takut membuat Anda merasa cemas, mudah tersinggung, tidak mau dikritik, temper (emosi labil), stress, putus asa, menjadi orang lain, dan yg paling menyedihkan adalah tidak menemukan kebahagiaan!  Apabila kita mau mengasah keberanian dan memupuk percaya diri berkelanjutan, maka dunia baru yg tidak pernah terbayangkan sebelumnya telah membuka pintu untuk merealisasikan mimpi-mimpi Anda menjadi kenyataan!

Ada beberapa factors penyebab rasa takut yg membuat kita tidak berani bertindak, yaitu:
  1. Pengkondisian. Pola pendidikan yg bersifat dogmatic, menggunakan cara one-way communications (komunikasi searah), menyebabkan dua type rasa takut, yaitu: a). Takut gagal/salah. b). Takut ditolak.  Pengkondisian dilakukan oleh orang-orang terdekat di masa kanak-kanak s/d remaja, dan hal ini sangat mempengaruhi perkembangan mental. Sasaran pengkondisian tidak lain adalah kepatuhan mutlak.
  2. Kebodohan. Hal ini lebih disebabkan oleh keterbatasan informasi, sehingga kita cenderung merasa tidak nyaman akan hasil tindakan. Keterbatasan informasi menyebabkan kita takut berubah, takut mencoba sesuatu yg baru, sehingga membuat benteng pertahanan (comfort zone) untuk melindungi diri.  Akan berbeda hasilnya apabila kita mengumpulkan informasi seluas-luasnya, kemudian kita mengetahui dampak yg akan ditimbulkan atas suatu tindakan, dan muncul rasa takut. Proses seperti ini adalah normal.  Rasa takut yg normal membuat kita berani bicara karena mampu merealisasikan dalam bentuk tindakan nyata.
  3. Sakit/lelah. Orang yg sedang sakit atau kelelahan cenderung mempunyai rasa takut lebih dari biasanya. Namun, rasa takut seperti ini bersifat sementara.  Apabila tubuh kembali normal maka rasa takut menjadi menurun/sirna.
Untuk mengatasi rasa takut, orang cenderung mengalihkan dlm bentuk lain.  Hal ini adalah tindakan sia-sia karena akan selalu membayangi, dan pada akhirnya hidup dalam ketergantungan absolute.  Untuk mengatasi rasa takut adalah dengan therapy. Namun Anda dapat melakukannya sendiri dengan catatan, mempunyai kemauan keras dan disiplin diri yg tinggi.  Anda bisa memulai dengan melakukan proses, sbb.:
  1. Buat daftar rasa takut Anda, untuk menjawab pertanyaan, "Saya takut apa?"  
  2. Identifikasi, kemudian diberi skala urutan dari daftar rasa takut, dari yg terbesar hingga terkecil.
  3. Buat sasaran yg ingin di capai dengan kerangka waktu yg jelas, contoh: Saya paling tidak berani diajak berdiskusi, maka saya membuat peryataan pribadi dan menuliskan ke secarik kertas dalam bentuk kalimat, "Saya menjadi berani berdiskusi pada bulan Desember 2010 mendatang."
Setelah menetapkan sasaran perubahan diatas, Anda belajar membuat suatu kebiasaan baru, yaitu:
  1. Membiasakan diri untuk berani memulai sesuatu yg baru. 
  2. Membiasakan diri untuk berani memulai bukan dimulai.
  3. Membiasakan diri untuk berani menolak kembali ke kebiasaan lama.
  4. Membiasakan diri untuk berani consistent dan persistent ke sasaran yg ingin dicapai.
  5. Membiasakan diri untuk berani menaklukan rasa takut pada diri Anda sendiri.
Jika Anda berhasil tampil menjadi orang yg memiliki keberanian dan percaya diri, maka Anda berhasil menjadi makhluk merdeka, dan akan menyadari bahwa sesungguhnya dibalik rasa takut tersimpan peluang sukses yg sangat besar.  Sukses untuk Anda!

PS: tulisan diatas, copy & paste dari note saya di facebook.
-------------------

1. Rahasia Satrio Piningit.
2. Ratu Adil Mentas.
3. Behavioral Science.