Feb 6, 2011

KETERGANTUNGAN INTERNET

"semakin mengandalkan internet; membuat kita semakin ketergantungan dengan penguasa,"

Ketergantungan



Media jaringan internet (alam maya) membawa harapan kekebasan berekspresi bagi kita.  Komunikasi melalui jaringan internet menjadi symbol kebebasan, dan digandrungi terutama oleh generasi muda.  Layanan i-Social seperti Facebook, Twitter, dan MySpace, memberi ruang yang menjanjikan bagi aktivis untuk perjuangan kepentingannya.  Namun demikian, sesungguhnya "semakin mengandalkan internet; membuat kita semakin
ketergantungan dengan penguasa," faktanya demikian.

Perintah pemblokiran saluran internet minggu lalu oleh Presiden Mesir, Hosni Mubarak, membuat aliran informasi terputus.  Aktivis pengunjuk rasa menjadi tidak berdaya dan media seperti CNN, Aljazeera, Fox News, dll., menjadi keteteran (dua hari lalu blokir sudah dibuka).  Hal yang sama dialami oleh WikiLeaks di AS, oleh perintah Senator Joseph Lieberman, Amazon menutup langsung saluran WikiLeaks.

Kejadian pemblokiran menjadi pelajaran bahwa sesungguhnya media internet paling mudah 'dipantau' (dikontrol) oleh penguasa, karena system internet menggunakan pipa-pipa untuk menyalurkan informasi.  Saluran pipa ini berada dibawah kontrol pemerintah dan pihak perusahaan penyedia jasa jaringan internet.

Sesuai dengan tujuannya, i-social sangat effective untuk kegiatan yang bersifat sosial, seperti: pertemanan, berbagi informasi, dan wawasan.  Kita jangan bermimpi mampu merubah keadaan apalagi merubah nasib bangsa hanya melalui layanan i-social.  

Lantas bagaimana solusinya?  Merubah keadaan, apalagi ingin merubah nasib bangsa, hanya dapat Anda lakukan dengan cara-cara konvensional, yaitu bertemu langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan.  Tak pelak nasehat berikut pantas untuk dipatuhi.

"Tindakan nyata-lah yang mampu merubah keadaan."

Terima kasih.

No comments:

Post a Comment

Tulis pendapat dan komentar di bawah ini :)