MOMENTS OF TRUTH
"Apakah nenek moyang kita berasal dari pedangang Gujarat (Hindia belakang)?"
Saya teringat cerita guru semasa masih duduk dibangku SD (Sekolah Dasar), bahwa nenek moyang kita berasal dari pedagang Gujarat, India. Jika cerita ini benar maka penulis memperkirakan nenek moyang kita keturunan kaum Zoroaster, Persian (sekarang Iran). Bagaimana kisahnya?!..
Bangsa Persian awalnya menganut agama Zoroaster, nabi mereka adalah Zaratrustra (628—551 SM). Zoroastrianism merupakan agama monotheistic (hanya satu tuhan), tertua di
dunia sebelum Judaism, Kristen, dan Islam. Bahkan, peneliti-peneliti sejarah agama dunia menyatakan bahwa Zoroastrianism mempunyai kaitan erat dan menginspirasi agama-agama yg lahir setelahnya, karena adanya kemiripan filosofis.
Nabi Zarathustra (628—551 SM)
Pasukan Islam dari Arab 635 M. masuk ke Persia, sekaligus menandakan awal penyebaran agama Islam di Persia. Penyebaran agama Islam dari Arab ke Persia menggunakan taktic mengkonversi ajaran Islam ke dalam Zoroastrianism (tactic yg sama digunakan Sunan Kalijaga dengan menyisipkan dakwah ke dlm pertunjukan wayang). Penganut setia Zoroaster terdesak, dan anehnya, dlm situasi ini mereka melakukan aksi membakar barang bukti arsip-arsip, naskah, rumah, tempat ibadah, bahkan membakar diri beserta keluarganya. Sebagian lagi hijrah ke Diu dan Gujarat di perbatasan India-Pakistan-Afghanistan (sekarang), sekitar tahun 800 s/d 1000 Masehi. Akibat kebiasaan aksi bakar-membakar ini, naskah asli kitab ajaran Zoroaster yg tadinya berjumlah 1768, saat ini yg tersisa tinggal 17 naskah saja. Setelah revolusi Iran tahun 1978, kaum Gabar (kafir, julukan lain penganut Zoroaster) menjadi suku terasing di negerinya sendiri, dan hanya tersisa ribuan orang saja.
Zoroastrianism yg tersisa di Tehran, Iran
Jika melihat dari kebiasaan-kebiasaan kaum Zoroaster, kita dapat menerima jika dikatakan bahwa nenek moyang kita keturunan pedagang Gujarat, tepatnya keturunan kaum Zoroaster Gujarat, India. Sebab, kita mewarisi kebiasaan mereka, aksi Kerusuhan 13 s/d 15 Mei 1998, adalah contoh terkini. Aksi anarkis disertai membakar kota, oleh dunia dikenal dgn nama Amuk/Amok/Amock, dan itu identik dgn bumi pertiwi!
Symbol burung dan api selalu melekat
Kisah asal-usul nenek moyang belum termasuk cerita hijrah sisa keluarga dynasty Pagan (Myanmar) tahun 1289 M ke Champa, Siam , Malaka, dan nusantara—akibat invasi tentara Mongol-Khublai Khan ke Myanmar, di tahun 1277 Masehi. Dari penyajian topics (bagian 1 dan 2), penulis mengambil kesimpulan bahwa:
- Nenek Moyang kita berasal dari berbagai suku, agama, ras, dan aliran, di dunia— maka lebih tepat kita menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah hasil pembauran berbagai bangsa-bangsa dunia.
- Nusantara menjadi tempat pelarian/pengungsian akibat 'kalah' dlm perebutan kekuasaan di tanah asal.
- Mental 'orang-orang kalah' mewarisi diri kita, setindaknya penulis.
- Adat, tradisi, dan budaya yg ada di nusantara akarnya bersumber dari negeri asal.
- Budaya yg tepat untuk bangsa kita sekarang-kedepan, adalah Archipelago's Culture atau budaya kepulauan, alih-alih menyebut budaya agraris atau budaya pelaut.
"Jika kita mau membuka diri, maka tidak ada alasan untuk saling memelihara permusuhan karena perbedaan. Justru perbedaan diantara kita adalah potensi yg sangat dasyat jika kita salurkan untuk menaklukkan dunia!!.." (W/sa).
No comments:
Post a Comment
Tulis pendapat dan komentar di bawah ini :)