"Dan jangan lupa, facebook memberi alamat email dan website dengan nama Anda secara otomatis, sehingga apa tidak mungkin virus masuk melalui pintu facebook?"Sering mengalami gangguan ketika online ke social media? Berikut penjelasan dan mudah-mudahan bermanfaat untuk Anda.
Gangguan virus social media terutama di 'facebook' sering terjadi, virus terkini dikenal dengan sebutan Flame, diduga dibuat oleh programer cyberwarriors dan gamers. Cerita tentang virus Anda bisa dapatkan langsung via Eyang Google.
Jika Anda mengalami gangguan akibat virus di facebook (social media), cara aman adalah dengan mengganti passwords email dan facebook. Yang kurang diperhatikan adalah cara menggantinya. Inilah tujuan saya menulis di blog kali ini, silahkan ikuti langkah berikut.
- Siapkan password pengganti email dan facebook.
- Keluar dari facebook, dan matikan akses internet dari computer/cellphone selama ± 15 menit.
- Aktifkan kembali akses internet, buka halaman email dan ganti password. Biarkan halaman email Anda terbuka.
- Buka tampilan utama facebook. Di sudut kanan atas setelah kolom password tertulis, "Lupa kata sandi Anda?," lalu click. dan ikuti prosesnya.
- Setelah selesai mengganti password, Anda akan masuk ke halaman facebook seperti sedia kala.
- Sementara itu pindah kembali ke halaman email. Di inbox akan ada pemberitahuan otomatis bahwa password facebook sudah diganti. Tandai dan hapus.
- Pemberitahuan facebook akan masuk ke dalam 'Trash" dan lakukan penghapusan sekali lagi (permanen).
Saya punya langkah lain untuk menghadapi keusilan, yang mungkin telah membuat orang yang mengajukan pertemanan jadi tersinggung/ marah (dirugikan). Sejak 1 April 2012, saya telah putuskan untuk menghentikan permintaan berteman ke account pribadi, dan saya sarankan ke account saya dengan platform berbeda, yaitu Google+.
Kenapa tindakan tersebut saya lakukan? Saya adalah kontributor di page Persaudaraan Semesta dan group CANGKLONGER. Sejak April 2011, telah beberapa kali coba diganggu oleh orang atau sekelompok orang yang bermaksud tidak baik. Jika mereka berhasil maka yang dirugikan tidak hanya saya, sekaligus sejumlah anggota di kedua komunitas diatas, betul?
Kolega-kolega saya di dunia nyata pernah menyarankan agar pembuat ulah "diamankan" biar tobat seumur hidup. Saya jawab, "Untuk sementara waktu biarkan saja,.. yang penting data digital mereka sudah tercatat dengan rapi." Suatu saat nanti ceritanya bisa berbeda, bukan?
Teknologi canggih untuk melacak "pelaku cybercrime" saat ini bukan barang langka. Selain instansi penegak hukum (BAIS, BIN, atau Kepolisian), kalangan tertentu mungkin sudah punya (?)
Sebagai penutup, jika tindakan menghentikan permintaan pertemanan dipandang "sombong", tidak apa-apa, sebab, "Saya mementingkan kedua komunitas tersebut ketimbang pencitraan diri, jelas?"
No comments:
Post a Comment
Tulis pendapat dan komentar di bawah ini :)